Jambi – Kalimat singkat namun mengundang tanda tanya itu keluar dari mulut Arifani alias Ari Ambok usai menjalani sidang sebagai saksi dalam kasus narkotika dengan terdakwa Helen Dian Krisnawati di Pengadilan Negeri Jambi, Kamis (22/5/2025).
“Kawal Helen!” ujar Ari kepada sejumlah awak media, setelah memberikan kesaksian di hadapan majelis hakim yang dipimpin oleh Dominggus Silaban.
Pernyataan itu sontak menimbulkan spekulasi: benarkah Ari membela Helen, atau ada makna lain di balik ucapannya?
Dalam persidangan, Ari Ambok justru memberikan keterangan yang menempatkan Helen sebagai sosok sentral dalam jaringan narkoba yang diikutinya sejak 2012.
Ia mengaku direkrut oleh seorang bernama Didin alias Diding dan meyakini bahwa jaringan itu beroperasi di bawah perlindungan nama besar Helen.
“Diding bilang, jaringan ini aman karena benderanya Helen,” kata Ari di hadapan hakim.
Ari menyebut dirinya terlibat dalam pengedaran 4 kilogram sabu dan 2.000 butir ekstasi, dengan harga sabu mencapai Rp400 juta per kilogram.
Ia juga mengaku bahwa uang hasil bisnis gelap itu disetorkan kepada Helen melalui agen Brilink atas nama David Komarudin.
Namun, semua keterangan tersebut dibantah mentah-mentah oleh Helen. Ia menegaskan tidak mengenal Ari, tidak tahu-menahu soal transaksi tersebut, dan menyebut semua urusan itu adalah tanggung jawab Diding.
“Itu masalah mereka. Saya tidak ikut campur,” tegas Helen.
Hakim Dominggus sempat menanyakan ulang kepada Ari apakah ia yakin dengan keterangannya. Ari menjawab mantap, “Tetap pada keterangan saya.”
Lantas, mengapa setelah semua kesaksian itu, Ari justru mengeluarkan pernyataan yang seolah membela Helen?
Sebagian pihak menduga kalimat “Kawal Helen” bisa menjadi sinyal adanya tekanan, loyalitas, atau bahkan manuver untuk melindungi seseorang di balik kasus ini. Tak sedikit pula yang menilai pernyataan tersebut ambigu dan bisa dimaknai sebagai bentuk ironi atau sindiran.
Apa pun maknanya, kalimat singkat itu menambah lapisan misteri dalam sidang yang tengah berjalan. Persidangan berikutnya diperkirakan akan mengungkap lebih banyak fakta soal siapa sebenarnya yang bermain dalam jejaring narkoba yang melibatkan banyak nama.