Gus Fahrur Jadi Komisaris PT Gag Nikel, Tegaskan Tak Mewakili PBNU

Berita, Nasional61 Dilihat

Jakarta — Ahmad Fahrur Rozi atau yang akrab disapa Gus Fahrur, salah satu Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), resmi menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris di PT Gag Nikel, sebuah perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Menanggapi berbagai reaksi publik, terutama di media sosial, Gus Fahrur menegaskan bahwa keterlibatannya di perusahaan tersebut adalah keputusan pribadi dan tidak mewakili PBNU.

> “Saya masuk sebagai pribadi, tidak mewakili PBNU,” tegasnya saat dikonfirmasi media.

Langkah Gus Fahrur ini memicu perhatian karena bersinggungan dengan isu lingkungan hidup dan kelestarian wilayah wisata Raja Ampat. Terlebih, muncul kampanye digital bertajuk #SaveRajaAmpat yang menyuarakan penolakan terhadap aktivitas pertambangan di wilayah tersebut.

Namun, Gus Fahrur membantah bahwa tambang PT Gag Nikel berlokasi di kawasan wisata. Ia menyebutkan bahwa lokasi tambang berada di Pulau Gag yang memiliki karakteristik geologi berbeda dari kawasan karst Piaynemo, ikon wisata Raja Ampat.

> “Lokasi tambang berada di batuan ultrabasa yang mengandung nikel, bukan di daerah wisata Piaynemo yang berupa batuan gamping (karst) dan tidak mengandung nikel,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan kritik terhadap kampanye visual yang beredar di media sosial. Menurutnya, banyak gambar dan video yang digunakan telah dimanipulasi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI), sehingga menyebarkan informasi menyesatkan.

> “Ini bisa membangun narasi keliru dan bahkan berpotensi dimanfaatkan kelompok separatis,” tambahnya.

Gus Fahrur memastikan bahwa PT Gag Nikel telah memenuhi seluruh ketentuan hukum yang berlaku, termasuk Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), pengolahan limbah, dan reklamasi pascatambang. Pemeriksaan rutin juga dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta instansi terkait.

Ia bahkan menantang pihak-pihak yang menuding perusahaan melakukan perusakan lingkungan untuk membuktikan tuduhannya secara konkret.

Dengan posisi barunya, Gus Fahrur duduk bersama tiga komisaris lainnya: Lana Saria, Hermansyah, dan Saptono Adji, dalam struktur kepemimpinan PT Gag Nikel.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *