4 Penculik Kacab Bank BUMN Minta Maaf, Kuasa Hukum Sebut Hanya Jalankan Perintah

Jakarta – Empat orang pelaku penculikan terhadap Kepala Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank BUMN, MIP (37), menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban. Melalui kuasa hukumnya, Adrianus Agal, mereka mengaku hanya menjalankan perintah dari seorang oknum berinisial F.

“Kami sampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban. Klien kami ini hanyalah pelaksana lapangan, mereka diperintah menjemput korban dan mengantar ke lokasi di Cawang. Saat kembali, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Adrianus di Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025).

Adrianus menegaskan, peran para pelaku hanya sebatas eksekutor, sementara dalang utama atau aktor intelektual diduga adalah oknum berinisial F. Setelah korban meninggal, para pelaku kembali mendapat instruksi untuk membuang jenazah korban.

Selain menyampaikan permintaan maaf, Adrianus juga mengungkapkan pihaknya telah mengajukan permohonan perlindungan hukum kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Penangkapan Para Pelaku

Polisi telah menangkap sejumlah tersangka dalam kasus ini. Empat eksekutor, yakni AT, RS, dan RAH, dibekuk di Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Kamis (21/8). Sementara satu lainnya, EW, ditangkap di Bandara Komodo, Nusa Tenggara Timur, pada hari yang sama.

Tak hanya itu, penyidik juga mengamankan empat orang yang diduga menjadi pelaku intelektual, yakni DH, YJ, dan AA di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/8) malam, serta seorang berinisial C di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Minggu (24/8) siang.

Kronologi Kasus

Korban MIP diculik dari area parkir sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8). Rekaman CCTV menunjukkan korban sempat melawan saat didekati pelaku, namun akhirnya dibawa dengan mobil putih.

Sehari kemudian, Kamis (21/8) sekitar pukul 05.30 WIB, korban ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kondisi korban mengenaskan, dengan tangan dan kaki terikat serta mata tertutup lakban.

Polisi memastikan kasus ini masih dalam penyelidikan mendalam untuk mengungkap dalang utama di balik penculikan dan pembunuhan tragis tersebut.

Maaf, Kuasa Hukum Sebut Hanya Jalankan Perintah

Jakarta – Empat orang pelaku penculikan terhadap Kepala Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank BUMN, MIP (37), menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban. Melalui kuasa hukumnya, Adrianus Agal, mereka mengaku hanya menjalankan perintah dari seorang oknum berinisial F.

“Kami sampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban. Klien kami ini hanyalah pelaksana lapangan, mereka diperintah menjemput korban dan mengantar ke lokasi di Cawang. Saat kembali, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Adrianus di Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025).

Adrianus menegaskan, peran para pelaku hanya sebatas eksekutor, sementara dalang utama atau aktor intelektual diduga adalah oknum berinisial F. Setelah korban meninggal, para pelaku kembali mendapat instruksi untuk membuang jenazah korban.

Selain menyampaikan permintaan maaf, Adrianus juga mengungkapkan pihaknya telah mengajukan permohonan perlindungan hukum kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Penangkapan Para Pelaku

Polisi telah menangkap sejumlah tersangka dalam kasus ini. Empat eksekutor, yakni AT, RS, dan RAH, dibekuk di Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Kamis (21/8). Sementara satu lainnya, EW, ditangkap di Bandara Komodo, Nusa Tenggara Timur, pada hari yang sama.

Tak hanya itu, penyidik juga mengamankan empat orang yang diduga menjadi pelaku intelektual, yakni DH, YJ, dan AA di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/8) malam, serta seorang berinisial C di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Minggu (24/8) siang.

Kronologi Kasus

Korban MIP diculik dari area parkir sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8). Rekaman CCTV menunjukkan korban sempat melawan saat didekati pelaku, namun akhirnya dibawa dengan mobil putih.

Sehari kemudian, Kamis (21/8) sekitar pukul 05.30 WIB, korban ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kondisi korban mengenaskan, dengan tangan dan kaki terikat serta mata tertutup lakban.

Polisi memastikan kasus ini masih dalam penyelidikan mendalam untuk mengungkap dalang utama di balik penculikan dan pembunuhan tragis tersebut.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *