Tongkang Batubara Kembali Bikin Ulah! 20 Keramba Hancur, Warga Teriak Minta Gubernur Turun Tangan

Berita, Peristiwa191 Dilihat

Muaro Jambi – Insiden tongkang batubara kembali mengguncang warga Desa Pematang Jering, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. Sebuah tongkang bermuatan penuh menghantam 20 keramba ikan siap panen milik warga pada Jumat malam (30/5/2025). Kerugian ditaksir mencapai Rp500 juta.

Kapal tongkang yang melintas di Sungai Batanghari diduga tak mengendalikan arah saat melalui jalur dekat permukiman. Akibatnya, keramba-keramba milik petambak lokal hancur lebur, bahkan sebagian hanyut terbawa arus.

“Ini bukan pertama kali. Sudah keempat kalinya tongkang batubara nabrak keramba kami. Sampai kapan kami harus begini?” ujar Zulkifli, mantan anggota DPRD Muaro Jambi, saat dikonfirmasi.

Warga yang marah langsung menahan tongkang dan menuntut pertanggungjawaban. Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat warga naik ke atas perahu dan berorasi menggunakan pengeras suara.

“Kami harap Pak Gubernur bisa turun langsung lihat kondisi di sini. Jangan datang pas kampanye bae!” teriak seorang warga dalam video yang viral di media sosial.

Desa Pematang Jering dikenal sebagai sentra produksi ikan air tawar di Jambi, menghasilkan 10–15 ton ikan per hari. Keramba-keramba warga merupakan sumber utama ekonomi bagi ratusan keluarga.

Kini warga menuntut:

  • Zona larangan tongkang batubara sejauh 5 kilometer dari wilayah budidaya ikan.
  • Evaluasi total regulasi hauling batubara di sepanjang Sungai Batanghari.
  • Ganti rugi penuh atas kerugian keramba yang rusak.

“Kami tidak anti pembangunan. Tapi jangan korbankan penghidupan kami demi batubara,” tambah seorang petambak.

Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan yang melibatkan tongkang batubara di sungai-sungai Jambi, yang selama ini dinilai minim pengawasan dan aturan ketat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *