Hibah Alkes Kemenkes ke Sarolangun Diduga Dikorupsi: Data Palsu, Puskesmas Minim Alat

Berita, Perkara1343 Dilihat

Sarolangun – Penyaluran bantuan alat kesehatan (alkes) hibah dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) ke Puskesmas-puskesmas di Kabupaten Sarolangun, Jambi, diduga kuat sarat penyimpangan. Meski secara administratif dilaporkan ratusan unit telah disalurkan, hasil investigasi lapangan menunjukkan kenyataan sebaliknya — hanya satu atau dua unit alkes yang ditemukan di beberapa Puskesmas.

Data Klaim vs Fakta Lapangan

Pada 18 Januari 2024, Pj Bupati Sarolangun, Dr. Ir. Bachril Bakri, menyerahkan alkes hibah secara simbolis kepada seluruh Puskesmas se-Kabupaten Sarolangun. Penyerahan turut dihadiri oleh Pj Sekda Sarolangun, Kepala Dinas Kesehatan Bambang Hermanto, dan para kepala Puskesmas. Alat yang diserahkan antara lain:

USG 2 Dimensi

Infant Pulse Oximeter

Antropometri Kit

Dalam keterangannya yang dikutip dari Kabarsarolangun.com, Kadinkes Sarolangun menyatakan bahwa 362 unit Antropometri Kit dibagikan kepada 16 Puskesmas dan 362 Posyandu. Namun, rincian pembagian justru menyebutkan 383 unit dibagikan ke 16 Puskesmas, selisih 21 unit lebih banyak dari jumlah yang dinyatakan diterima.

Rincian Jumlah Unit Menurut Dinkes:

No Nama Puskesmas Jumlah Unit

1 Sarolangun 38
2 Sungai Baung 14
3 Limbur Tembesi 23
4 Singkut 35
5 Singkut V 17
6 Pelawan 26
7 Pulau Pandan 26
8 Mersip 17
9 CNG 20
10 Mandiangin 28
11 Butang Baru 35
12 Pauh 18
13 Sepintun 9
14 Air Hitam 18
15 Pematang Kabau 18
16 Batang Asai 41
Total 383 unit

Klaim Diterima: 362 unit.
Selisih tidak jelas: 21 unit.

Sementara itu, hanya 16 unit Infant Pulse Oximeter yang disebut diterima oleh Dinkes. Namun, tidak ada penjelasan sama sekali dari Kadinkes terkait jumlah dan distribusi USG 2 dimensi, memunculkan spekulasi liar di masyarakat.

Investigasi: Banyak Puskesmas Tak Sesuai Data

Tim media melakukan investigasi lapangan pada Mei 2025 ke beberapa Puskesmas, dan hasilnya mengindikasikan dugaan kuat manipulasi data distribusi:

1. Puskesmas Pauh
Ditemukan hanya 1 unit USG 2 dimensi dan 1 unit Antropometri Kit. Kepala Puskesmas tidak mengizinkan dokumentasi foto.

2. Puskesmas Pematang Kabau
Hanya ditemukan 1 unit USG. Tidak ada Antropometri Kit sesuai klaim distribusi.

3. Puskesmas Air Hitam
Hanya 1 unit Antropometri Kit, itu pun berada di rumah bidan berinisial Butet.

4. Puskesmas Sepintun
Tertutup total saat kunjungan investigasi pada 27 Mei 2025. Tidak ada petugas dan tidak beroperasi.

Bidan Sentia dari salah satu Pustu mengonfirmasi bahwa tidak ada alkes yang diterima Posyandu, bertolak belakang dengan klaim bahwa 362 Posyandu juga menerima Antropometri Kit.

Pejabat Terkait Bungkam

Upaya konfirmasi kepada:

Pj Bupati Sarolangun Bachril Bakri

Pj Sekda H. Dedy Hendri

Kepala Dinas Kesehatan Bambang Hermanto

hingga kini tidak mendapat tanggapan, meskipun akun WhatsApp mereka terlihat aktif. Sikap bungkam ini semakin memperkuat kecurigaan publik atas ketidakberesan distribusi alkes hibah.

LSM Desak Aparat Bertindak

Menanggapi indikasi penyimpangan ini, Ketua LSM Kubu Jambi, Anwar, mendesak Kejaksaan Tinggi Jambi (Kejati Jambi) dan BPK RI Perwakilan Jambi untuk segera:

Membentuk tim independen lintas sektoral

Melakukan audit dan penyelidikan menyeluruh terhadap distribusi alkes hibah Kemenkes RI tahun 2023 di Kabupaten Sarolangun

“Jika terbukti ada penyimpangan, ini bukan sekadar kesalahan administratif. Ini soal dugaan korupsi dana publik dan bisa berdampak pada pelayanan kesehatan masyarakat,” tegas Anwar.

Catatan: Berita ini berdasarkan hasil investigasi lapangan dan sumber terbuka, serta belum mendapatkan klarifikasi resmi dari pihak Pemerintah Kabupaten Sarolangun hingga berita ini ditayangkan. (Sumber:pikiranrakjat)

 

Kesimpulan

Ketidaksesuaian antara data dan kondisi nyata di lapangan menjadi sinyal kuat adanya masalah serius dalam penyaluran alkes hibah Kemenkes RI di Sarolangun. Publik berhak tahu ke mana sebenarnya alat-alat tersebut disalurkan. Transparansi dan audit menyeluruh kini menjadi keharusan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *