Jokowi Curiga Ada Agenda Besar di Balik Isu Ijazah dan Wacana Pemakzulan Gibran

Berita, Nasional90 Dilihat

JAKARTA – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, angkat bicara soal kembali mencuatnya isu dugaan ijazah palsu yang dituduhkan kepadanya dan wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Jokowi menilai kedua isu tersebut bukan kebetulan, melainkan bagian dari agenda politik besar yang sengaja digulirkan untuk menyerang reputasi dirinya dan putranya.

Dalam keterangannya kepada awak media, Senin (14/7/2025), Jokowi menyampaikan kecurigaannya terhadap manuver politik di balik isu yang kembali mengemuka pasca dirinya purnatugas sebagai presiden sejak Oktober 2024 lalu.

> “Saya ini sudah bukan presiden aktif, tapi kok isu ijazah dimunculkan lagi, lalu isu pemakzulan terhadap Wapres Gibran. Perasaan saya, ini bukan hal biasa. Saya menduga ada agenda besar politik di balik ini,” ujar Jokowi.

Terkait tuduhan penggunaan ijazah palsu, Jokowi menegaskan bahwa dirinya telah mengambil langkah hukum dengan melaporkan lima orang atas dugaan pencemaran nama baik. Ia menyerahkan proses penyidikan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum, dan menyatakan akan membuktikan keabsahan ijazahnya di pengadilan.

> “Saya akan buktikan ijazah asli saya di persidangan. Tidak perlu diumbar di publik, karena ini sudah masuk ranah hukum,” ucapnya.

Sementara itu, isu pemakzulan terhadap Gibran yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden RI, menurut Jokowi, merupakan kelanjutan dari upaya sistematis yang mengarah pada penurunan citra keluarga.

> “Saya melihat ini semua dirancang untuk membangun narasi negatif, baik terhadap saya maupun terhadap Wapres Gibran,” tambahnya.

Sebagai informasi, dugaan ijazah palsu terhadap Jokowi telah berulang kali mencuat sejak tahun 2022, namun telah ditegaskan keabsahannya oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Bareskrim Polri pada pertengahan 2025.

Di sisi lain, wacana pemakzulan Gibran mencuat di sejumlah ruang diskusi politik, terutama setelah muncul sorotan terhadap proses pencalonannya yang menuai kontroversi kala itu.

Meski menghadapi tekanan politik, Jokowi mengaku menyikapi semua isu tersebut dengan tenang.

> “Saya anggap ini biasa-biasa saja. Tapi tentu proses hukum harus berjalan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *