“Setoran Siluman” di Dinkes Muaro Jambi: Kadinkes Diduga Jadikan Dana BOK Puskemas Ladang Uang : Puskemas Kebun IX Korban

Berita, Perkara187 Dilihat

Muaro Jambi – Dugaan praktik pungutan liar (pungli) di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi kembali mencuat. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Muaro Jambi, Afif Fudin, diduga menjadikan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) sebagai ladang uang pribadi.

Sebanyak 21 Puskesmas di wilayah tersebut dikabarkan menjadi korban “setoran siluman” yang dipungut melalui orang kepercayaan sang Kadinkes. Menurut sumber terpercaya, praktik ini telah berlangsung sejak tahun 2022 hingga 2024.

“Setiap Puskesmas diduga diwajibkan menyetor sebagian dana BOK dengan alasan-alasan tertentu yang tidak dijelaskan secara resmi. Pungutan dilakukan secara sistematis dan terstruktur melalui perantara internal Dinkes,” ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya.

Ia menambahkan bahwa timnya telah mengumpulkan sejumlah bukti dan testimoni dari beberapa kepala Puskesmas yang mengaku merasa tertekan atas kewajiban setoran tersebut. “Dana yang seharusnya digunakan untuk pelayanan kesehatan justru raib sebelum menyentuh masyarakat,” ujarnya.

Korelasi dengan Kasus Korupsi dan Pungli Puskesmas Kebun IX

Dugaan ini pun sejalan dengan kasus korupsi bermodus pungutan liar terhadap dana TPP dan BOK yang menyeret nama mantan Kepala Puskesmas Kebun IX Sungai Gelam, Dewi Lestari. Setelah bergulir sejak 2022, kasus tersebut kini resmi naik ke tahap penyidikan.

“Digelar di Polda, sudah naik sidik,” kata Kasat Reskrim Polres Muaro Jambi, AKP Hanafi, pada Rabu, 23 Juli 2025. Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa penyidikan kasus ini dimulai sejak 18 Juli 2025.

Desakan Audit dan Transparansi

Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari Kadis Kesehatan Afif Fudin maupun pihak Dinas Kesehatan. Sementara itu, sejumlah aktivis antikorupsi mulai angkat bicara dan mendesak aparat penegak hukum untuk segera turun tangan mengusut tuntas dugaan ini.

Masyarakat pun berharap adanya audit menyeluruh terhadap penggunaan dana BOK, serta transparansi dari Dinkes Muaro Jambi terkait alokasi anggaran di setiap Puskesmas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *